Rabu, 14 Maret 2012

Gaya Hidup Orang Jepang



PROLOG
Kalian pasti tahu dong Jepang merupakan Negara yang di juluki Negara matahari dan Negara bunga sakura, mengapa demikian? Karena di Negara jepang mayoritas beragama Shinto yang menyembah matahari sehingga disebut Negara Matahari, sedangkan julukan Negara Bunga Sakura di berikan karena banyak bunga sakura yang tumbuh si tanah jepang, bahkan untuk menyambut musim semi sakura orang jepang mempunyai suatu tradisi, yaitu biasa disebut dengan perayaan hanami (perayaan melihat mekarnya bunga) sebagai simbol kebahagiaan karena datangnya musim semi, dimana di saat itu bunga sakura mekar dengan cantiknya. Di setiap budayanya mempunyai arti tersendiri. Dari zaman jomon sampai zaman hesei sekarang, orang jepang mampu melestarikan kebudayaannya sendiri. Soalnya masyarakat jepang mencintai kebudayaannya sendiri dan ingin menjaganya. Orang jepang mau memakai pakaian seberat dan setebal kimono untuk sekedar menghadiri upacara resepsi pernikahan, sekarang kita tau bagaimana cintanya warga jepang pada kebudayaannya sendiri. Adakalanya kita perlu mengetahui seperti apa kebudayaan jepang itu, mungkin dengan mengetahui beberapa kebudayaan jepang kita bisa sedikit meniru cara melestarikan kebudayaannya, mungkin bisa saja kebudayaan kita tetap terjaga dan tetap dilakukan seperti kebudayaan jepang,
Salah satu gaya hidup yang membuat saya berdecak kagum adalah gaya hidup Jepang. Kalau kita bandingkan gaya hidup orang Indonesia dan gaya hidup orang Jepang, wahhh…, sungguh teramat jauh sekali perbedaannya. Bagaimana gaya hidup orang Indonesia ? Secara kasat mata, rasanya tidak perlu dijelaskan lagi. Tetapi yang jelas dan yang tidak pernah berubah adalah, terlalu santai dan membiarkan banyak waktu terbuang sia-sia. Tergantung bagaimana Anda menyikapinya saja. Selama Anda menikmatinya yah… kenapa tidak !?
Berbanding terbalik ketika kita melihat gaya hidup Jepang. Dimana waktu begitu sangat berharga bagi orang Jepang. Bisa dibilang kalau hidup di Jepang, laksana seperti robot saja. Lho koq…!? Iya, maksudnya adalah karena orang Jepang sangat menghargai waktu, sehingga selalunya diisi untuk hal-hal yang bermanfaat. Khususnya bagi para pekerja di sana. Lapangan pekerjaan yang begitu luas, menuntut orang Jepang berlomba-lomba untuk bekerja dan bekerja. Telah tertanam di dalam benak mereka bagaimana pentingnya mencari uang dari sejak dini. Karena hanya dengan uang mereka bisa mendapatkan kesenangan mereka.
Satu hal yang paling unik adalah bagaimana mereka memanfaatkan waktu di sela-sela hari kerja mereka. Biasanya pada malam hari adalah malam yang tepat buat mereka menghabiskan waktu dengan bersenang-senang. Misalnya saja mabuk-mabukan. Tapi hebatnya, keesokan harinya, dengan semangat ke – Jepang – an, mereka tetap melaksanakan kewajiban mereka untuk bekerja. Karena tiap perusahaan di sana memiliki peraturan yang sangat disiplin. Malah pimpinan perusahaan biasanya datang lebih awal daripada pekerjanya. Bagaimana dengan di sini yah…?? hehehe…
Tadi dikatakan bahwa telah tertanam di dalam benak mereka bagaimana pentingnya mencari uang sejak dini, bukan? Orang Jepang itu terkenal juga dengan hematnya menyimpan uang. Para orang tua di Jepang, sangat tidak memanjakan anak-anaknya dengan uang dan segala fasilitas nyaman lainnya. Dan anak-anak Jepang tidak kehabisan akal bagaimana caranya mendapatkan uang. Jadi untuk menyiasatinya yah dengan bekerja part time yang biasanya mereka lakukan di supermarket atau di restoran. Wehh…, luar biasa sekali yah…
Negara Jepang adalah salah satu negara maju di seluruh dunia. Lalu apakah tidak ada orang miskin atau pengemis di Jepang ? Hmmm…, tetap ada. Mereka-mereka itu adalah orang-orang yang malas bekerja atau orang-orang stress akibat korupsi dan segala macamnya. Tidak sedikit juga jumlahnya para koruptor yang mengambil jalan pintas untuk mengakhiri hidupnya. Karena orang Jepang paling tidak bisa menahan rasa malu akibat ulah buruknya. Mereka tidak suka berhutang uang dan tidak pula suka berhutang budi atas kebaikan orang lain. Secepatnya akan mereka balas kebaikan seseorang dengan kebaikan juga, bisa berbentuk bingkisan dan lain sebagainya kecuali uang.
Bila di Indonesia terbiasa dengan pergaulan saling traktir sesama teman atau sama pacar, di Jepang beda lagi. Mereka terbiasa dengan gaya pergaulan BMM alias bayar masing-masing.
Sebenarnya masih banyak lagi lho hal-hal yang membedakan gaya hidup Jepang dengan gaya hidup kita sehari-hari. Tapi kita khawatir, ntar bacanya malah jadi pegel dan kunang-kunang. Intinya orang Jepang itu tidak suka punya hutang, tidak suka ngobrol di saat jam kerja, bebas berekspresi dalam berbusana dan pergaulan, juga sama sekali tidak bergaya hidup konsumtif.
Menarik ya...ternyata di negara manapun bahkan untuk hal-hal kecil pun memang ada manner nya masing-masing. Di Indonesia pastilah ada juga, yang jelas...dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Ya gak?? :)

UNIK ALA JEPANG!
Minna san genki desu ka??
Kita lagi seneng nyeritain tentang etika keseharian orang Jepang yang membuat kita selalu tertarik untuk menelusurinya lebih lanjut . (entah apa maksudnyaa)
Sebenarnya sih karena kita suka aja untuk tahu mengenai kebiasaan ini makanya mau sharing juga ma teman2 lain…tapi lumayan juga kan jadi nambah ilmu. Siapa tahu kedepannya kita dihadapkan pada situasi ini ^_^

Berikut ini beberapa fakta unik dan menarik mengenai budaya orang Jepang yang mungkin kamu belum ketahui.
1.     Di Jepang, angka “4″ dan “9″ tidak disukai, sehingga sering tidak ada nomor kamar “4″ dan “9″. “4″ dibaca “shi” yang sama bunyinya dengan yang berarti “mati”, sedang “9″ dibaca “ku”, yang sama bunyinya dengan yang berarti “kurushii/sengsara.
2.     Orang Jepang menyukai angka “8″. Harga-harga barang kebanyakan berakhiran “8″. Susu misalnya 198 yen. Tapi karena aturan sekarang ini mengharuskan harga barang yang dicantumkan sudah harus memasukkan pajak, jadi mungkin kebiasaan ini akan hilang. (Pasar = Yaoya = tulisan kanjinya berbunyi happyaku-ya atau toko 800).
3.     Kalau musim panas, drama di TV seringkali menampilkan hal-hal yang seram (hantu).
4.     Cara baca tulisan Jepang ada dua style : yang sama dengan buku berhuruf Roman alphabet huruf dibaca dari atas ke bawah, dan yang kedua adalah dari kolom paling kanan ke arah kiri. Sehingga bagian depan dan belakang buku berlawanan dengan buku Roman alphabet (halaman muka berada di “bagian belakang”).
5.    Tanda tangan di Jepang hampir tidak pernah berlaku untuk keperluan formal, melainkan harus memakai hanko/inkan/stempel. Jenis hanko di Jepang ada beberapa, a.l. jitsu-in, ginko-in, dan mitome-in. Jadi satu orang kadang memiliki beberapa jenis inkan, untuk berbagai keperluan. Jitsu-in adalah inkan yang dipakai untuk keperluan yang sangat penting, seperti beli rumah, beli mobil, untuk jadi guarantor, dsb. jenis ini diregisterkan ke shiyakusho. Ginko-in adalah jenis inkan yang dipakai untuk khusus membuat account di bank. inkan ini diregisterkan ke bank. Mitome-in dipakai untuk keperluan sehari-hari, dan tidak diregisterkan.
6.     Kalau kita membubuhkan tanda tangan, kadang akan ditanya orang Jepang: ini bacanya bagaimana? Kalau di Jepang saat diperlukan tanda tangan (misalnya di paspor, dsb.) umumnya menuliskan nama mereka dalam huruf Kanji, sehingga bisa terbaca dengan jelas. Sedangkan kita biasanya membuat singkatan atau coretan sedemikian hingga tidak bisa ditiru/dibaca oleh orang lain.
7.     Acara TV di Jepang didominasi oleh masak memasak.
8.     Fotocopy di Jepang self-service, sedangkan di Indonesia di-service.
9.     Jika naik taxi di Jepang, pintu dibuka dan ditutup oleh supir. Penumpang dilarang membuka dan menutupnya sendiri.
10.  Pernah nggak melihat cara orang Jepang menghitung “satu”, “dua”, “tiga”…. dengan jari tangannya? Kalau kalian perhatikan, ada perbedaan dengan kebiasaan orang Indonesia. Orang Indonesia umumnya mulai dari tangan dikepal dan saat menghitung “satu”, jari telunjuk ditegakkan. Menghitung “dua”, jari tengah ditegakkan, dst. Kalau orang Jepang, kebalikannya. Mereka selalu mulai dari telapak tangan terbuka, dan cara menghitungnya kebalikan orang Indonesia. Saat bilang “satu”, maka jarinya akan ditekuk/ditutupkan ke telapak tangan.
11.   Sepeda tidak boleh dipakai boncengan, kecuali yang memboncengkannya berusia lebih dari 16 tahun dan anak yang diboncengkan berusia kurang dari 1 tahun dan hanya seorang saja yang diboncengkan. Bila dilanggar, dendanya maksimal 20 ribu yen. (setara dengan Rp 2.172.494,70)
12.  Kalo naik eskalator di Tokyo, kita harus berdiri di sebelah kiri, karena sebelah kanan adalah untuk orang yang terburu-buru. Jangan sekali-kali berdiri di kanan kalo kita tidak langsung naik.
13. Pacaran di Jepang sungguh hemat, traktir-traktiran bukan budaya pacaran Jepang. Jadi selama belum jadi suami-istri, siapkan duit buat bayar sendiri-sendiri.
14. Antar jemput pacar juga bukan budaya orang Jepang. Kalau mau ketemuan, ya ketemuan di stasiun.
15. Jangan pernah sekali-kali bilang ke orang jepang : “Gue maen ke rumah lu ya”. Karena itu dianggap nggak sopan. Ke rumahnya cuma kalau udah diijinkan.
16. “Aishiteru” yang berarti aku cinta kamu, jarang dipakai sama orang pacaran, kecuali kalau mereka benar-benar sudah mau nikah. Biasanya mereka pakai “Daisuki desu” buat ngungkapin kalau mereka sayang sama pacarnya.
17.  Sebelum bepergian, biasanya orang Jepang selalu mengecek ramalan cuaca. Dan 90% ramalan cuaca itu akurat. Itu sebabnya kalau ada orang bawa payung, pasti kita bakal lihat orang yang lainnya lagi bawa payung juga. Dan perempatan Shibuya adalah tempat yang paling menarik ketika hujan, karena dari atas kita akan melihat lautan payung yang berwarna-warni.
18.  Bunga sakura adalah bunga yang spesial di Jepang, karena bunganya hanya tumbuh 2 minggu selama setahun. Ketika tumbuh, bunganya memenuhi seluruh pohon, tanpa daun. Setelah 2 minggu, tidak ada satupun bunga sakura, yang ada hanyalah daun-daun hijau, tanpa bunga, dan jadi tidak menarik lagi.
19. Di Indonesia, kita bakal dapet duit kalo kita menjual barang bekas kita ke toko jual-beli. Tapi di Jepang, kita malah harus bayar kalau mau menaruh barang kita di toko jual-beli. Itulah sebabnya kenapa orang Jepang lebih memilih meninggalkan TV bekas mereka begitu aja kalau mau pindah apartemen.
20. Di perempatan jalan Kyoto, perempatan jalan yang kecil, tidak ada mobil sama sekali, tapi ada lampu merah, pejalan kaki selalu berhenti ketika lampu tanda pejalan kaki menunjukkan warna merah. Mereka santai aja, baca koran, ngobrol, merokok, dan kemudian jalan lagi ketika lampu sudah hijau. Padahal tidak ada mobil yang lewat satupun. Mungkin kalau mereka melanggar peraturan juga tidak akan celaka.
21.  Mereka tidak percaya Tuhan (mayoritas atheis), tapi mereka bisa disiplin dan taat sama peraturan. Mungkin karena itu negara mereka maju.
22.Jepang adalah negara paling porno ke 2 setelah Amerika Serikat.
23.Kebanyakan remaja 12 tahun Jepang sudah pernah menonton JAV (Japan Adult Video) lebih dari 10 kali dalam sebulan.
Nah, itu tadi 23 keunikan gaya hidup orang Jepang , menarik kan ?
Kalau kita pikir Jepang hanya unik karena harajuku style dan musik J-pop-nya, berarti kita sudah salah besar. Karena masih sangat banyak keunikan ala Jepang yang nggak kalah seru!
  • Ikat kepala kerja keras
Ketika si Nobita di serial Doraemon sedang berusaha mengerjakan tugas yang sulit ia kerap memakai kain putih yang diikat di kepala. Begitu pula dengan karakter jepang lain yang kerap memakai ikat kepala serupa saat belajar atau bekerja keras. Ikat/ scarf pada kepala tersebut disebut hachimaki, dan dipakai sebagai perlambang kegigihan dalam berusaha. Konon, pejuang jepang di zaman dahulu gemar memakai ikat kepala ini.

Kebiasaan mengenakan hachimaki sebagai penyemangat kayaknya dipandang cukup efektif bagi orang Jepang. Makanya si pemakai nggak hanya pelajar atau pekerja saja, tapi sampai penonton pertandingan, peserta kompetisi bahkan ibu-ibu yang akan melahirkan. Wow! Oya, saking terkenalnya, hachimaki sekarang dijual sebagai souvenir dan dilengkapi dengan slogan penyemangat. Mau pesan?


Vending Machine: serba ada & dimana-mana!
Di Indonesia, walaupun nggak banyak, kita bisa menemukan vending machine alias mesin penjual otomatis. Yang dijual pasti nggak jauh dari variasi minuman kaleng serta botol. Mesin ini biasanya ada di tempat tertentu seperti rumah sakit atau gedung, dan jumlahnya kalah jauh dengan penjual yang lebih tradisional seperti warung. Namun, lain halnya dengan di Negara Jepang. Di sana vending machine sangat menjamur bahkan jumlahnya mencapai lebih dari  5 juta mesin. Itu artinya, untuk tiap 23 orang terdapat 1 vending machine.

Fenomena ini didorong oleh banyak hal, sebut saja kecenderungan orang Jepang yang  praktis serta tingkat kriminalitas rendah sehingga nggak ada yang “iseng” merusak mesin tersebut. Mereka juga berinovasi dengan alat yang bagi kita kita mengkin hanya sekedar mesin minuman kaleng. Selain desain kreatif dan teknologi tinggi, mesin yang hampir selalu ditemui di sudut jalan Jepang ini juga sangat unik. Soalnya mesin tersebut hampir bisa mengeluarkan berbagai kebutuhan, seperti vending machine yang menjual makanan siap saji, pakaian dalam, sampai iPod. Belanja instan!

Rutinitas sehari-hari yang padat seringkali membuat kita melupakan pentingnya kesehatan. Pola makan dan istirahat pun menjadi tidak teratur, yang membuat daya tahan tubuh menjadi tidak stabil, sehingga sangat rentan terhadap perubahan cuaca.
Info dari seorang teman yang mendalami budaya Jepang, ternyata hidup sehat ala orang Jepang itu sederhana sekali. Jauh lebih sederhana dibanding kita harus jatuh sakit winking. Berikut ulasannya :
  1. Membiasakan minum satu gelas air putih segar setelah bangun pagi – Dengan minum air putih segar setelah bangun pagi, akan mempermudah kerja usus dan lambung sehingga mempermudah buang air besar pada pagi hari.
  2. Membiasakan makan sambil medengarkan musik – Makan sambil mendengarkan musik yang disukai akan membuat perasaan kita nyaman. Ketika kita makan dalam perasaan nyaman, maka getah lambung akan banyak yang keluar. Getah lambung berfungsi membantu proses pencernaan sekaligus berfungsi untuk memusnahkan kuman yang bercampur pada makanan.
  3. Sering-seringlah tertawa – Karena dengan tertawa akan membantu tubuh untuk menangkal penyakit. Selain itu dengan tertawa akan membuat perasaan kita menjadi senang.
  4. Sering-seringlah berjalan kaki – Berjalan kaki baik untuk kesehatan karena berjalan kaki merupakan salah satu olahraga ringan yang baik untuk kesehata tulang, jantung dan paru-paru.
  5. Memijat telapak kaki sebelum tidur di malam hari – Aktivitas keseharian yang padat akan membuat tubuh menjadi lelah. Tentunya tidur di malam hari akan sangat membantu memulihkan kondisi tubuh yang lelah beraktifitas. Dan pijatan pada telapak kaki selama 5 menit sebelum tidur akan sangat membantu mendapatkan tidur yang nyenyak di malam hari.
Mungkin intinya hidup `disiplin`..... tapi coba sedikit kita jabarkan, bagaimana hidup sehat ala Jepang lainnya?.... Ini dia cara mereka hidup sehat Check It Out! http://images.multiply.com/common/smiles/smile.png 

1. Ikut salah satu seni bela diri
Di Jepang, anak-anak di Jepang diwajibkan mengikuti seni bela diri sebagai bagian dari kurikulum sekolah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kebugaran fisik, disiplin yang dapat menumbuhkan kesehatan mental dan spritual. Mungkin intinya kita harus rutin melakukan olahraga ya.


2. Tidur di atas futon
Bagi kita yang bukan orang Jepang, tidur diatas futon mungkin kebiasaan yang sulit, tetapi bagi masyarakat Jepang futon memiliki beberapa keuntungan. Tidak seperti kasur yang empuk, futon tidak memberikan tulang sendi menjadi lentur dan tertopang. Jika tulang sendi tertopang terlalu sering, mereka akan menjadi terlalu renggang selama tidur dan berpengaruh pada sakit pinggang...... mungkin intinya kita harus pandai memilih tempat tidur yang baik menurut kesehatan ya, tidak mesti futon, sepertinya banyak juga pilihannya. Sering nonton doraemon kan ? lihat deh, Nobita yang tidur diatas futon....

                             
3. Makan rumput laut
Rumput laut adalah sejenis alga laut yang tumbuh diatas permukaan laut. Rumput mengandung lebih banyak mineral dibanding sumber-sumber lain. Hal ini karena rumput laut mengandung berbagai macam elemen penting seperti kalsium, magnesium. Fosfor, besi, dan potassium. Mungkin tidak mesti rumput laut.... kalau di Indonesia pilihannya malah lebih banyak ya....... bisa dibaca lebih lengkap tentang rumput laut di berita iptek.
4. Makan sushi
Para ahli percaya sushi yang terdiri dari nasi dan ikan mentah menjadi satu alasan kenapa orang jepang diantara orang paling sehat di dunia. Rata-rata dalam ikan mentah, sayuran dan nasi mengandung hanya 30 persen lemak, bagian terbesarnya adalah asam lemak omega-3.... jadi ayooo kita banyak makan ikan http://images.multiply.com/common/smiles/thumbs_up.png
5. Minum teh hijau
Teh hijau adalah minuman favorit diantara orang jepang dan telah lebih dari beberapa dekade lalu, ada banyak bukti ilmiah tentang keuntungan teh hijau. Menurut penelitian teh hijau diyakini dapat menurunkan resiko radang perut, melindungi serangan jantung, menunda perkembangan kanker, penyakit liver dan mencegah obesitas....


6. Belajar atau mencoba Reiki
Reiki (dibaca ray-key) artinya energi universal atau spiritual yang mengarahkan dorongan hidup sebagai suatu seni penyembuhan, asli berasal dari Jepang yang dimulai dari abad 20... di Indonesia reiki ini sudah banyak juga digunakan....
7. Sedikit makan gula
Orang jepang tidak terlalu suka dengan gula, mereka sedikit sekali makan gula.... ini tentunya sangat baik buat kesehatan, karena kelebihan gula akan memicu banyak penyakit, seperti yang paling banyak di alami oleh masyarakat Indonesia, yaitu diabetes..

8. Disiplin dengan kebiasaan
Orang jepang sangat disiplin dalam hal mengatur jadwal hidupnya, mulai dari membersihkan gigi, jadwal makan, jadwal main, dll....
Selain beberapa poin diatas, pola makan, olahraga dan istirahat sudah tentu menjadi faktor utama agar kondisi tubuh selalu dalam keadaan sehat. Dan pesan Guru olahraga dulu… hee heeLebih Baik Mencegah Daripada Mengobati happy
Mari hidup sehat…. happy


Gaya Hidup Ala Perempuan Jepang!
Ingin panjang umur? Tirulah gaya hidup perempuan Jepang. Selama 25 tahun berturut-turut harapan hidup perempuan Jepang yang tertinggi di dunia, tepatnya pada usia 86.44.

Jepang sudah membuat lompatan besar dalam pengobatan kanker, stroke, dan penyakit jantung, tetapi umur panjang mereka sebagian besar berhubungan dengan pola makan, obesitas yang rendah,dan kemampuan mengendalikan stres.

Berikut ini gaya hidup sehat perempuan Jepang yang bisa kita curi ilmunya, hihihihi.....
  • Makan rumput laut

Sebenarnya merupakan multivitamin, yang megandung kalium, kalsium, magnesium, zar besi, yodium, vitamin C, serat beta-karoten, dan lain-lain. Pola makan mereka sebagian besar terdiri dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti buah, sayuran, dan kedelai.
  • Makan ikan

Orang Jepang menyukai tuna, mackerel dan salmon, yang mengandung asam lemak omega-3 tingkat tinggi. Penelitian menunjukkan omega-3 bisa mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker payudara.
  • Minum teh hijau

Minuman yang satu ini bukan hanya bikin segar dan menenangkan, tapi juga banyak manfaatnya bagi kesehatan. Berdasarkan penelitian baru-baru ini, mereka yang mengonsumsi enam cangkir teh setiap hari memiliki 36 persen risiko terkena penyakit jantung lebih rendah dibandingkan mereka yang minum kurang dari itu. Teh hijau sarat antioksidan, yang mengurangi pengaruh kanker pada tulang yang mengakibatkan osteoporosis.
  • Makan lebih lambat
Orang Jepang diajari untuk menikmati setiap gigitan makanan mereka (makan menggunakan sumpit juga membantu memperlambat kecepatan). Alasannya makan lebih lambat adalah kunci karena otak membutuhkan waktu selama 20 menit untuk merasa kenyang. Jadi, bila anda memanfaatkan waktu anda, anda mungkin makan sampai puas daripada sampai anda kenyang.
  • Gunakan piring kecil
Saat anda menggunakan piring atau mangkuk kecil daripada menggunakan piring besar, anda lebih mudah untuk mengontrol porsi makan anda.
  • Zen

Cobalah latihan fisik Jepang (seperti seni bela diri) dan kebugaran mental. Kegiatan tersebut seperti yoga dan meditasi sudah terbukti tidak hanya mengurangi stres, tetapi juga menangkal demensia dan menjaga daerah otak yang berkaitan dengan konsentrasi dan ingatan.

Rumah, Makanan dan Pakaian Ala Jepang!
Ini dia ! apa temen temen sudah tahu, bagaimana gaya rumah ala Jepang, makanan ala Jepang, dan baju disana seperti apa ? untuk lebih lanjutnya Check It Out!
RUMAH
Rumah tradisional Jepang dibuat dari kayu dan ditunjang tiang-tiang kayu. Tapi sekarang ini rumah Jepang biasanya mempunyai kamar-kamar bergaya Barat dengan lantai kayu dan kerap dibangun dengan tiang-tiang baja. Lagi pula, makin banyak keluarga di kawasan perkotaan tinggal di gedung-gedung apartemen baja beton yang besar.
Ada dua perbedaan besar dengan rumah Barat, yakni orang tidak mengenakan sepatu di dalam rumah dan setidaknya ada satu ruang yang cenderung dirancang dalam gaya Jepang, berlantaikan tatami.
Temen temen tahu apa itu tatami? Tatami adalah sejenis tikar tebal yang dibuat dari jerami, sudah dipakai di rumah Jepang sejak sekitar 600 tahun yang lalu. Sehelai tatami biasanya berukuran 1,91 x 0,95 meter. Ukuran ruang/kamar biasanya didasarkan pada jumlah tatami. Lantai tatami terasa sejuk pada musim panas dan hangat pada musim dingin, dan tetap lebih segar daripada karpet selama bulan-bulan lembab di Jepang.
MAKANAN
Makanan di Jepang tidak terlalu berbeda dengan di kita, tetapi di musim dingin dibutuhkan makanan-makanan dan minuman yang dapat membantu memanaskan tubuh. Oleh karena itu seperti minuman keras di Jepang amat biasa dan bukan merupakan suatu barang konsumsi yang dilarang.

Istilah untuk makan dalam bahasa Jepang adalah gohan. Kata ini sebenarnya menunjukkan nasi, tapi karena nasi merupakan makanan pokok bagi orang Jepang, maka gohan sudah diartikan sebagai nasi dengan lauk pauknya. Makan tradisional Jepang terdiri dari semangkuk nasi putih, dengan lauk utama (ikan atau daging), lauk pelengkap (biasanya sayuran), sup (biasanya sup miso), dan acar sayur. Nasi Jepang lengket (seperti ketan), sehingga cocok untuk dimakan dengan sumpit. Sumpit tidak bisa dipisahkan dalam tata cara makan. Sebagian besar orang Jepang akan mematahkan sumpitnya menjadi dua bagian selesai makan. Menurut adat, apabila sumpit tidak dipatahkan, mereka akan terserang suatu penyakit akibat makanan tersebut.

Namun, saat ini tradisi tersebut hanya dilakukan saat bersantap di restoran. Untuk bersantap di rumah, setiap anggota keluarga menyimpan sendiri sumpit masing-masing. Bertukar sumpit, tabu dilakukan karena dapat dianggap membawa sial.


Orang Jepang dewasa ini makan berbagai jenis makanan dari seluruh dunia, terutama dari Eropa, Amerika Utara, dan Asia. Selain nasi, orang Jepang makan roti, mie, dan pasta, dan menyukai beraneka macam masakan daging, ikan, sayuran, dan buah-buahan. Sushi, tempura, sukiyaki, dan jenis-jenis makanan Jepang yang terkenal di dunia, tentu saja juga populer di Jepang.
Di kota-kota besar, khususnya, terdapat banyak restoran cepat-saji yang menyediakan burger dan fried chicken, yang populer terutama di kalangan muda dan anak-anak.
Sebelum makan, orang Jepang mengucapkan "itadakimasu", ungkapan sopan yang berarti "Saya terima makanan ini." Hal ini merupakan pernyataan terima kasih kepada siapa pun yang telah terlibat dalam menyiapkan makanan tersebut. Setelah makan, orang Jepang menyatakan terima kasih lagi dengan menyebutkan "gochisosama deshita", yang secara harfiah berarti "Terima kasih atas hidangan mewah yang lezat dan berlimpah."
Lalu bagaimana minuman di Jepang ?
Sake minuman tradisional ini harus diminum dalam cangkir yang kecil. Soalnya ini berkaitan dengan tradisi Jepang Kuno. Nenek moyang mereka selalu makan dengan tempat yang terbuat dari kulit kerang besar. Sedangkan kulit kerang kecil digunakan sebagai cawan air. 



Maka, saat ini minuman harus selalu ditempatkan di wadah kecil. Sedangkan makanan dalam wadah yang lebih besar. Setiap orang yang hendak minum, harus menuangkannya untuk temannya terlebih dulu. Pada acara minum, pantang menuangkannya untuk diri sendiri.

Mabuk setelah minum sake adalah hal yang biasa. Apalagi minuman dengan kadar alkohol tinggi ini (sekitar 20%) harus selalu hadir dalam setiap acara. Sejak remaja mereka sudah boleh minum sake. Namun, tentu saja hanya satu atau dua cangkir. 

Sake selalu disajikan dalam tiga kategori. Dari yang biasa sampai spesial. Jenis sake yang paling biasa disebut nikyu. Kualitas yang diatasnya disebut ikkyu. Sedangkan yang spesial disebut tokkyu. 

Untuk acara seperti pernikahan, perayaan karena promosi jabatan atau hanya sekedar makan malam romantis tentu saja harus sake spesial. Tingginya kadar alkohol di dalam sake membuat kesan orang Jepang suka sekali mabuk. Selain sake, mereka juga suka sekali minum whiski dan bir.
PAKAIAN
Keadaan iklim dari musim yang berganti-ganti sepanjang tahunnya, sangat berpengaruh besar terhadap pola kehidupan di Jepang. Mulai dari pakaian, makanan, minuman, hingga peralatan rumah tangga untuk kepentingan sehari-hari akan bergantung pada iklimnya. Biasanya orang Jepang menyesuaikan jenis pakaiannya sesuai dengan musim yang dialami.
Baju Tradisional Jepang
Baju tradisional jepang adalah kimono, kimono di bagi menjadi 2 macam yaitu kimono wanita dan kimono pria. Kimono wanita ini masih di bagi menjadi beberapa macam diantaranya adalah:
  • Kurotomesode: kimono paling formal dan biasanya di pakai wanita yang sudah menikah.
  • Irotomesode: kimono yang di pakai oleh wanita dewasa yang sudah menikah atau belum menikah untuk menghadiri acara formal.
  • Furisode: adalah kimono paling formal untuk wanita muda yang belum menikah.
  • Homongi: adalah kimono formal untuk wanita, sudah menikah atau belum menikah.
  • Iromuji: adalah kimono semiformal, namun bisa dijadikan kimono formal bila iromuji tersebut memiliki lambang keluarga (kamon).
  • Tsukesage: Tsukesage adalah kimono semiformal untuk wanita yang sudah atau belum menikah.
  • Komon: Komon adalah kimono santai untuk wanita yang sudah atau belum menikah.
  • Tsumugi: adalah kimono santai untuk dikenakan sehari-hari di rumah oleh wanita yang sudah atau belum menikah.
  • Yukata: adalah kimono nonformal yang dipakai pria dan wanita pada kesempatan santai di musim panas, misalnya sewaktu melihat pesta kembang api, matsuri (ennichi), atau menari pada perayaan obon.
        Sedangkan kimono pria di bagi menjadi 2 yaitu:
  1. Kimono formal: yaitu berupa setelan montsuki hitan dengan hakama dan haori.
  2. Kimono santai atau kinagashi: yaitu kimono yang di pakai sebagai pakaian sehari-hari atau ketika keluar rumah pada kesempatan tidak resmi.
Hmm.. kita mau kasih tau nih, di Jepang, sandal itu unik lho . mau tahu kayak apa ? Check It Out! J
1. Waraji



Waraji ini adalah sandal dari anyaman tali jerami/batang padi. Jaman dulu, alas kaki ini merupakan standard lho di Jepang, cuma sekarang ini hanya digunakan oleh pendeta budha. Biasanya digunakan juga kalau mendaki / perjalanan jauh, atau kalau ada perayaan aja, kenapa?? makenya ribet gan...

2. Jika Tabi

Bentuknya seperti boots ya gan cuma ujungnya terbelah dua - merupakan pemisah jempol dan jari-jari yang lain. Biasa dipakai pekerja konstruksi, petani, tukang kebun. Arti jika-tabi sendiri adalah "kaus kaki yang bersentuhan langsung dengan tanah". cuma hati-hati makenya gan, takutnya kena paku bisa tembus lho...
3. Geta

Geta itu sendal kayu yang mirip bakiak gan, biasanya terbuat dari kayu kiri / paulownia. Biasa dipasangkan dengan kimono / yukata, biasa juga dipakai saat hujan atau salju gan. Nah, yang harus diketahui, bentuk geta untuk pria itu persegi empat, sedangkan untuk wanita itu oval...

4. Okobo

semacam geta juga gan, tapi dibuat agak tinggi. kenapa? supaya ga mengotori kimono kalau lagi jalan, biasa dipakai oleh maiko / geisha magang, dan sering juga dipakai saat pernikahan oleh pengantin wanita.

5. Zouri



penjelasan simpelnya? yap sendal jepit, bentuknya agak miring gan, lebih tinggi bagian belakangnya. Biasa dipakai di acara yang formal (kalau di Indonesia sendal jepit kan buat ke warung ya gan? oalah). Wanita biasa memakai zouri yang berwarna merah, sekalian pakai tabi / kaus kaki juga.

segini dulu ane nulisnya. see you next time yaa .semoga bermanfaat...